WHAT'S NEW?
Loading...
Showing posts with label news. Show all posts
Showing posts with label news. Show all posts


Rogeloinfo - Setelah smartwatch dan smartband, pasar wearable tampaknya bakal diramaikan smartring atau cincin pintar.

Ide tersebut telah dipatenkan Samsung, sebagaimana dilaporkanGSMArena dan dihimpun KompasTekno, Rabu (30/12/2015).

Secara garis besar, cincin pintar Samsung berfungsi sebagai pengontrol perangkat elektronik. Smartphone, tablet, smartTV, dan perangkat pendukung smarthome dapat dikendalikan melalui cincin.

Metode dasar pengoperasiannya berkonsep rotasi. Pengguna memutar cincin ke kanan untuk memicu fungsi perangkat tertentu. Begitu pula sebaliknya.

Fungsi yang dipicu antara lain mengganti saluran televisi, menyalakan atau mematikan lampu, serta menyalakan dan menghentikan saluran air.

Tak hanya sebagai pengendali fungsi perangkat, cincin juga bisa menjalankan fungsi navigasi yang kompleks. Misalnya mengoperasikan jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter.

Selain Samsung, raksasa teknologi lainnya juga sudah mematenkan teknologi cincin pintar. Hanya saja kegunaannya berbeda-beda.

Microsoft mematenkan cincin pintar yang mengenal gestur ketimbang rotasi. Google ingin memadankan cincin pintar sebagai pengontrol kacamata pintar Google Glass. Sementara itu, Apple memproyeksikan cincin pintar sebagai versi mini Watch.

source : kompas.com


Setelah hampir dua tahun tidak diperbarui, WinAmp bakal dipoles oleh Radionomy. Meski demikian, aplikasi pemutar musik tersebut hanya ada mendapat minor update.

Seperti dirangkum KompasTekno dari Softpedia, Senin (4/1/2015), Vivendi Group, perusahaan di balik Radionomy diyakini berencana merilis pembaruan aplikasi WinAmp beberapa bulan mendatang.

Hal ini diperkuat sebuah postingan di forum resmi WinAmp. "Bakal ada rilis kecil pada awal 2016. Tidak ada fitur baru," demikian menurut mantan developer WinAmp Ben Allison di forum resmi WinAmp.

Ben juga menuliskan, saat ini Radionomy belum memiliki tim pengembangan khusus untuk WinAmp. Meski demikian, pembaruan aplikasi WinAmp yang dirilis akan menawarkan berbagai perbaikan dan peningkatan performa.

Pada tahun 1990-an dan awal 2000-an, Winamp merupakan perangkat lunak yang populer untuk memutar musik dan saluran radio. Winamp sempat merilis aplikasi di Mac dan Android, namun basis penggunanya tidak besar.

WinAmp yang sempat sangat populer sempat akan ditutup layanannya. Namun, AOL sebagai pemilik WinAmp menjualnya ke Radionomy pada awal 2014.

Pada saat itu, Radionomy berjanji akan menjadikan Winamp pemutar media untuk "mendengarkan, menonton, mengelola file musik, video, podcast, dan radio internet, di perangkat komputer desktop dan mobile.

WinAmp setelah dibeli Radionomy dua tahun lalu hilang bak ditelan bumi. Tidak ada update baru, apalagi versi baru.



Pernahkan Anda bertanya, mengapa tuas perpindahan gigi pada mobil manual menggunakan pola `H`? Mengapa tidak garis lurus saja seperti banyak mobil bertransmisi otomatis? Bukankah itu lebih mudah?

Ternyata, jawaban dari pertanyaan tersebut berkaitan dengan perilaku pengemudi itu sendiri. Menurut laman Yahoo Autos, pola `H` mencegah pengemudi melakukan tindakan bodoh, misalnya menggeser gigi dari lima langsung ke satu.

Dijelaskan, loncatan perpindahan tersebut membahayakan mesin. Dengan pola `H`, pengemudi harus mengubah arah secara manual dengan lebih teratur, dan potensi kerusakan mesin pun bisa terhindari.

"Jika shifter dalam garis lurus, jarak antara gigi sangat panjang. Itu membuat pengemudi berpotensi membuat kesalahan, seperti contohnya dari gigi pertama langsung ke gigi empat," ujar Fred Jakobs, sejarawan yang juga staf arsip di BMW Group.

Selain itu, alasan lainnya adalah pola `H` memerlukan ruang yang lebih sedikit dibandinglinier. "Dan gearbox sendiri dapat dibuat lebih kompak," tambah Jakobs.

Saat ini, beberapa pabrikan otomotif juga mulai membuat jarak antara perpindahan gigi, atau yang disebut dengan `throw`, bisa diatur sedemikian rupa. Dengan throw yang semakin pendek, pengemudi diklaim dapat lebih nyaman berkendara.

Pola `H` juga sebetulnya tidak ada sejak dulu. Beberapa dekade yang lalu, tuas gearuntuk transmisi manual dipasang di bawah roda kemudi (disebut `three-on-a-tree`). Cara ini perlahan berubah seiring dengan perkembangan teknologi.


source : liputan6.com


WHO mengakui adanya fenomena terhadap alergi wi-fi yang dirasakan seseorang. Di mana kondisi hipersensitivitas akibat gelombang elektromagnetik (EHS) ini digambarkan dengan adanya reaksi fisik seperti jantung berdebar, kelelahan, dan mual.

Beberapa orang mengklaim bahwa dirinya terkena radiasi elektromagnetik, yang dipancarkan oleh perangkat seperti ponsel ataupun komputer, juga beberapa perangkat seperti router internet.

Hal ini memang masih ditindak-lanjuti kembali, dan para dokter berserta ahli masih jauh dari yakin terhadap masalah kesehatan akibat gangguan wi-fi.

Memang banyak orang-orang yang khawatir terhadap reaksi yang dialami seseorang yang alergi terhadap wi-fi ini, namun, hingga saat ini studi jangka panjang pun masih dilakukan.



Para ahli pun meneliti secara ilmiah untuk benar-benar menemukan adanya diagnosis dari EHS tersebut, ungkap Editor Kesehatan Medis, Roshini Rajapaksa, MD, seorang profesor kedokteran di NYU School of Medicine, sekaligus pendiri Tula Skincare. Dilansir dari laman News Health, ditulis Minggu (03/01/2016).